Tampilkan postingan dengan label Artikel Terbaik Tentang Kehidupan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Terbaik Tentang Kehidupan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 01 Januari 2017

Artikel Terbaik Motivasi dan Kehidupan "Olah TKP"


OLAH TKP.


Artikel Terbaik - Indonesia. Artikel terbaik Motivasi dan Kehidupan kali ini berceritakan tentang belajar me-reka ulang ujian dan kesenangan yang diberikan oleh-NYA atau mencoba mengolah tkp, untuk bahan intropeksi diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. cekidot..

Artikel Terbaik Indonesia : Motivasi dan Kehidupan.

Apa yang teman-teman bayangkan jika mendengar pertama kali kata-kata "Olah TKP", iya "Olah TKP". sebagian teman-teman mungkin ada yang beranggapan kata tersebut berkaitan tentang berita kriminal, pencurian, perampokan atau pembunuhan. Wahhh. Gak baik semua ya.. sereeemmm.. 😑

Atau mungkin teman-teman teringat acara televisi tentang serial komedi yang beberapa tahun kebelakang cukup fenomenal namun sekarang sudah mulai meredup pamornya.

Tenang "Olah TKP" kali ini gak ada kaitannya sama sekali dengan hal-hal tersebut diatas. Beda ! Ciyusan deh.. sumpah.. 😁

Oke deh kita lanjut ya..

Dalam arti nya "Olah TKP" adalah olah tempat kejadian perkara atau me-reka ulang kejadian. "Olah TKP" biasanya dilakukan saat pelaku tindak kriminal me-reka ulang kejadian yang dia lakukan terhadap korban sebagai bentuk BAP di persidangan.

Btw.. Pernah kah teman-teman mencoba menerapkan "Olah TKP" dalam kehidupan teman-teman. Iya "Olah TKP" segala sesuatu kehidupan yang diberikan oleh-Nya dalam bentuk ujian atau pun kesenangan. Mencoba belajar me-reka ulang ujian atau kesenangan yang kita lalui dalam arti lainnya bicara pada diri sendiri (Self Talk).

Mungkin teman-teman akan bertanya-tanya memang ujian dan kesenangan bisa ya di "Olah TKP" jawab nya, Bisa Buanggeettt ! 😊

Simak cerita berikut..

Beberapa hari yang lalu sebut saja Mawar *biar keliatan mesra* bercerita tentang nasib buruknya (baca: ujian) kepada Kumbang saat kehilangan benda berharga miliknya, yang ternyata eh ternyata ia mendapatkannya dengan perjuangan yang amat berat. seberat cinta Kumbang ke Mawar. *eaa lebay.. Sedih sih dengarnya, amat sedihnya Kumbang pun tersenyum 😊

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupan nya" Kutipan QS. Al-Baqarah 286.

Kurang lebih Kumbang mengingatkan kembali tentang potongan ayat tersebut diatas kepada Mawar, namun tetap saja raut kesedihan wajah Mawar tak bisa ia sembunyikan.

Singkat cerita. Kumbang teringat tentang "Olah TKP". Dengan suara lantang namun santai Kumbang pun menanyakan pertanyaan ini.
"coba deh war reka ulang atau olah TKP, sebelum barang ilang sebelumnya abis ngapain" tanya Kumbang.
"abis bantuin emak gw cuci pakaian udah itu doank, perasaan gw gak ngapa-ngapain lagi deh selain itu" Jawab Mawar.
Dengan wajah sedikit tersenyum Kumbang menjawab "nah kan bener coba kalo tadi lu bantuin sekalian jemurin tuh pakaian, mungkin barang kesayangan lu gak jadi ilang" . 😀

Kesimpulan dari cerita diatas "Olah TKP" itu sangat penting buat mengukur kita dalam kehidupan, entah itu ujian atau pun kesenangan yang kita lalui.

Saat sedang dapat rejeki nomplok (baca: kesenangan) selain bersyukur, "Olah TKP" tersebut dapat kita terapkan, dengan belajar bertanya pada diri sendiri (Self Talk).

Contoh Bersyukur tanpa "Olah TKP": Alhamdulillah dapat rejeki nomplok di traktir makan bakso (baca : Kesenangan) sama teman, padahal cuma bantuin ibu-ibu menyebrang dijalan tadi.

Contoh Bersyukur dengan "Olah TKP": Alhamdulillah dapat rejeki nomplok di traktir makan bakso (baca : Kesenangan) sama teman, padahal cuma bantuin ibu-ibu menyebrang dijalan tadi. Coba tadi bantuin di antar sekalian pulang mungkin rejeki nomplok (baca : Kesenangan) lebih dari makan bakso. (Self Talk)

tapi sayang sekali banyak diantara teman-teman mungkin saat dapat ujian dan kesenangan berlalu sia-sia tanpa "Olah TKP". Kan Sayang sekali jika tidak di "Olah TKP" bahasa keren nya saya "daging sayang kalau cuma dibuat sop. masih bisa dibuat gulai dan sate" hmm.. jadi laper 😅

Tapi "Olah TKP" tetap kita niatkan dan tujukan untuk semata-mata beribadah untuk-NYA dan sebagai bahan intropeksi kita untuk lebih baik lagi.

Guru saya pernah berpesan "Hanya sesuatu yang dapat di ukur yang bisa di tingkatkan".

Ucap yang baik-baik, berfikir yang baik-baik, berteman dengan yang baik-baik siapa tau nanti dapat Jodoh Terbaik. *Eh 😂  Aamiin..

Lagi dapat ujian atau kesenangan setelah bersyukur langsung deh "Olah TKP".

So.. sudah kah kita "Olah TKP" hari ini.

Btw, Selamat Tahun Baru 2017 ya..

Semoga di Tahun yang baru ini kita jauh lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya dan apa-apa yang kita cita-cita kan dapat terwujud di Tahun ini.

Semoga Artikel Terbaik Motivasi dan Kehidupan "Olah TKP" ini bermanfaat untuk saya priadi dan untuk teman-teman semuanya. Aamiin..

Baca Juga :

Menikah Itu Ibadah.
Pagar dalam Kehidupan.


Artikel Terbaik Motivasi dan Kehidupan

Minggu, 11 Desember 2016

Artikel Terbaik, Artikel Terbaik Kehidupan, Artikel Kehidupan Motivasi

Artikel Terbaik, Artikel Terbaik Kehidupan, Artikel Kehidupan Motivasi


Detik-Detik Wafatnya Rasulullah SAW.



Artikel Terbaik, Artikel Terbaik Kehidupan, Artikel Kehidupan Motivasi.
Artikel Terbaik, Artikel Terbaik Kehidupan, Artikel Kehidupan Motivasi.

Artikel Terbaik - Indonesia. Artikel Terbaik Kehidupan kali ini berceritakan tetang kisah wafatnya Nabi Muhammad SAW, dan semoga kita sebagai umatnya dapat meneladani akhlak-akhlak mulia Baginda Rasulullah.

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata-bata memberikan sebuah petuah: “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan Cinta Kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah hanya kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, Sunnah dan Al-Qur’an. Barang siapa yang mencintai Sunnahku berarti mencintai aku, dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku,”.

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh dengan menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca. Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Ustman menghela nafas panjang dan Ali menundukan kepalanya dalam-dalam.

Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba “Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.

Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana sepertinya tengah menahan detik-detik berlalu.

Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seseorang yang berseru mengucapkan salam.

“Assalamu’alaikum… .Bolehkah saya masuk ?” tanyanya.

Tapi Fatimah tidak mengijinkannya masuk,

“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah.

“Siapakah itu, wahai anakku?”

“Tak tahulah aku ayah, sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.

Lalu Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak dikenang.

“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. dialah Malaikat Maut,” kata Rasulullah. Fatimah pun menahan tangisnya.

Malaikat Maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit untuk menyambut ruh kekasih Allah dan Penghulu dunia ini. (sepertinya Malaikat Jibril Tidak Sanggup melihat Rasulullah dicabut nyawanya)

“Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?” Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah.

“Pintu-pintu langit telah dibuka, para malaikat telah menanti Ruhmu, semua pintu Surga terbuka lebar menanti kedatanganmu” kata Jibril.

Tapi itu semua ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

“Engkau tidak senang mendengar kabar ini, Ya Rasulullah?” tanya Jibril lagi.

“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”

“Jangan khawatir, wahai Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya’,” kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan Ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
“Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini,” ujar Rasulullah mengaduh lirih.

Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

“Jijikkah engkau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu, wahai Jibril?” tanya Rasulullah pada malaikat pengantar wahyu itu.

“Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direngut ajal,” kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik karena sakit yang tak tertahankan lagi.

“Ya Allah, dahsyat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan kepada umatku.”

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.

“Peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah diantaramu”.

Di luar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

“Ummatii. ummatii. ummatii.”

“Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam jannah-Ku.”

‘Aisyah ra berkata: ”Maka jatuhlah tangan Rasulullah, dan kepala beliau menjadi berat di atas dadaku, dan sungguh aku telah tahu bahwa beliau telah wafat.”

Dia berkata: ”Aku tidak tahu apa yg harus aku lakukan, tidak ada yg kuperbuat selain keluar dari kamarku menuju masjid, yg disana ada para sahabat, dan kukatakan:

”Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat.”

Maka mengalirlah tangisan di dalam masjid, karena beratnya kabar tersebut, ‘Ustman bin Affan seperti anak kecil menggerakkan tangannya ke kiri dan ke kanan. Adapun Umar bin Khathab berkata: ”Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah meninggal, akan kupotong kepalanya dengan pedangku, beliau hanya pergi untuk menemui Rabb-Nya sebagaimana Musa pergi untuk menemui Rabb-Nya.”

Adapun orang yg paling tegar adalah Abu Bakar, dia masuk kepada Rasulullah, memeluk beliau dan berkata: ”Wahai sahabatku, wahai kekasihku, wahai bapakku.” Kemudian dia mencium Rasulullah dan berkata: ”Anda mulia dalam hidup dan dalam keadaan mati.”

Keluarlah Abu Bakar ra menemui orang-orang dan berkata:
”Barangsiapa menyembah Muhammad, maka Muhammad sekarang telah wafat, dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah kekal, hidup, dan tidak akan mati.”

‘Aisyah berkata: “Maka akupun keluar dan menangis, aku mencari tempat untuk menyendiri dan aku menangis sendiri.”

Inna lillahi wainna ilaihi raji’un, telah berpulang ke rahmat Allah manusia yang paling mulia, manusia yang paling kita cintai pada waktu dhuha ketika memanas di hari Senin 12 Rabiul Awal 11 H tepat pada usia 63 tahun lebih 4 hari.

Shalawat dan salam selalu tercurah untuk Nabi tercinta Rasulullah.
Allahumma shali’alla sayyidina wa mawlana Muhammad…

Semoga Artikel Terbaik Kehidupan tentang wafatnya Baginda Rasulullah SAW, dapat membuat kita lebih mencintai beliau dan juga meneladani akhlak-akhlak mulianya. Aamiin..

Sumber : atjehcyber
Editor : MR


Jumat, 09 Desember 2016

Artikel Terbaik, Artikel Terbaik Kehidupan, Artikel Kehidupan Motivasi

Artikel Terbaik, Artikel Kehidupan, Artikel Motivasi


Sesungguhnya Amal Perbuatan Tergantung Pada Niat.



Artikel Terbaik, Artikel Terbaik Kehidupan, Artikel Kehidupan Motivasi
Artikel Terbaik, Artikel Kehidupan, Artikel Motivasi.

Artikel Terbaik - Indonesia. Artikel terbaik tentang kehidupan kali ini berceritakan tentang kisah seorang pedagang nasi uduk dengan seorang supir ojek. Dan semoga kita dapat mengambil nila-nilai kebaikan yang ada didalamnya.

Pagi itu seperti biasanya Jon berangkat lebih awal, bukan hanya mencegah kemacetan tapi rutinitasnya sebagai seorang pengemudi ojek menuntutnya berangkat lebih awal (baca:pagi) agar mendapatkan penumpang lebih banyak.

Pagi itu bukan juga seperti pagi biasanya ia berangkat. Pagi itu sang pujaan hati istrinya tak membekalinya sarapan, dan rupanya Jon ini pribadi yang tidak suka jajan di luar. Bukan tak punya uang bukan pula tak mau jajan, dia hanya ingin memuliakan pagi harinya dengan memakan masakan sang pujaan hati istrinya tercinta. Namun sayangnya sang pujaan hati sedang tidak membekalinya sarapan pagi ini. Kasian ya si Jon, sabar Jon. Sabar..

Di dalam hatinya Jon berujar mungkin hari ini ia akan memberikan rejeki dan memuliakan pedagang nasi uduk langganannya serta silaturahim, karena sudah lumayan lama tak ia singgahi.

Nasi uduk Mpok Juju namanya, orang kampung di sekitar mengenalnya begitu. Asik, gaul, rempong orangnya pokoknya wah lah. Harganya pun lumayan murah dan sangat terjangkau untuk semua kalangan terutama kantongnya si Jon.

Singkat cerita tibalah Jon di Warung Nasi Uduk Mpok Juju, dengan perawakan bertubuh kekar, berpostur tinggi dan berambut gondrong dengan ciri khas senyumnya yang manis ala-ala artis korea yang sedang hits beberapa tahun ini.

"Assalamualaikum mpok, sehat mpok", sapa Jon kepada si pedagang nasi uduk yang gaul dan rempong itu. "Walaikumsalam Jon, sehat alhamdulillah. tumben luh Jon mampir kemari, kenapa bini luh kaga masak ya?" jawabnya dengan bahasanya yang khas.
"kagak mpok gue cuma mau silaturahim aja dan bagi-bagi rejeki, udah lama juga kan gue kagak kemari, Nasi uduk satu sama gorengan bakwannya dibungkus ya, sama bikinin kopi hitam yang kentalan dikit. harga masih sama Mpok?". tanyanya kepada si Mpok.
"Oke-oke gue buatin yang spesial nih Jon, buat luh. masih sama Jon totalnya jadi Rp 6.000,- aja udah sama nasi uduk, kopi sama gorengan satu". jawabnya si mpok dengan senyum keikhlasan.
"Ya ampun mpok zaman udah modern begini masih aja mpok jual harga segitu, dari anak masih bocah sampai anak udah mau lulus sma. bener-bener dah si Mpok". jawabnya si Jon dengan raut wajah bertanya-tanya.
"Gue dagang bukan sekedar cari nafkah aja Jon, tapi gue dagang cari keberkahan dan ridha Nya, ya itung-itung bantuin orang-orang yang butuh sarapan pagi-pagi, kaya luh gini dah. Percuma juga gue untung banyak kalau gak berkah buat apa coba?". jawabnya si Mpok sambil menyiapkan pesanan si Jon.


Artikel Terbaik, Artikel Terbaik Kehidupan, Artikel Kehidupan Motivasi
Artikel Terbaik, Artikel Kehidupan, Artikel Motivasi.

Demikian kutipan percapakan antara pedagang nasi uduk dengan seorang supir ojek, di dalam ceritanya terselip beberapa nilai-nilai kebaikan. si pedagang nasi uduk dengan niat berdagang bukan cuma sekedar mencari nafkah saja melainkan mencari keberkahan dan ridha Nya. dan ada juga si supir ojek tersebut bukan hanya sekedar membeli sarapan untuk mengisi perutnya namun ia Niat kan pula untuk memberikan rejeki dan menyambung tali silaturahim.

Seperti guru saya pernah berkata "Niat itu diletakan paling awal namun mempengaruhi hasil akhir. dia itu tidak terlihat namun hasilnya paling nyata terlihat"
Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar (pahalanya) karena sebab niat. Dan betapa banyak amalan yang besar menjadi kecil (pahalanya) karena sebab niat.”

Rasulullah bersabda :

“Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka ia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka ia mendapatkan hal sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).


Semoga Artikel Terbaik Tentang Kehidupan kali ini dapat bermanfaat untuk saya pribadi dan untuk sahabat pembaca semuanya.

Jika sahabat pembaca semua memiliki Cerita atau Artikel-Artikel Terbaik seputar Kehidupan, Motivasi, Pendidikan, Olahraga. yang ingin kami tayangkan di media ini, dapat mengirimkan ceritanya melalu email ke : ArtikelTerbaikIndonesia@gmail.com

Semoga cerita-cerita atau artikel terbaik yang sahabat berikan dapat membawa manfaat untuk sahabat pembaca yang lain.

Terima Kasih.


Artikel Terkait :


Artikel TerbaikArtikel KehidupanArtikel Motivasi